1. Belajar apa adanya
2. Belajar dari apa yang ada
3. Belajar adanya apa
Bisa jadi tulisan nggak ya di http://indopermatamulia.blogspot.com/
Ada yang mau nambahi?
Itulah yang ada dalam pikiran saya sebelum menulis tulisan ini.
Seperti kita ketahui belajar memahami batu permata, ibarat memasuki hutan belantara.
Namanya juga hutan belantara banyak kemungkinan yang dapat terjadi, bisa jadi tersesat, bisa juga ketemu binatang buas yang siap menjadi pemangsa, bisa juga ketemu dengan sesuatu yang kelihatannya menarik, tapi sebetulnya racun bisa. Belum lagi ketemu dengan makluk dunia lain.
Apa yang kita perlukan ?
Yang pertama tentu saja luruskan niat.
Yang kedua belajar belajar dan belajar.
Yang ketiga saya kira alat bantu bisa jadi semacam kompas dalam memasuki hutan belantara
dan mungkin anda sekalian bisa menambah lagi.
Untuk yang pertama, tentu saja itu menjadi wilayah masing masing, yang bisa jadi pegangan umum adalah "Semua tergantung niatnya"
Untuk yang kedua bisa kita jadikan rujukan "amal tergantung ilmunya dan ilmu tergantung niatnya".
Dan untuk yang ketiga ini sangat teknis sehingga ini akan menjadi tulisan tersendiri, memberikan informasi alat bantu yang praktis untuk melihat batu permata itu permata asli, permata sintetik atau palsu (kaca atau plastik)
Pada tulisan ini saya ingin bercerita, seperti halnya tulisan Jual Beli Asyik - Asyikan Aja saat melakukan transaksi Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru)
Setelah membeli Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru) , saya tawarkan di :
- Blog Indo Permata Gallery
- Halaman Facebook "Indo Permata Gallery"
- dan di Tokobagus.com
Dan belum selesai semuanya, ada penawaran.... akhirnya deal, meskipun pembayarannya mundur beberapa hari, laku dengan harga Rp. 250.000 sudah termasuk dengan ongkos kirim. Untuk itu bisa dilihat pada tulisan Jual Beli Asyik - Asyikan Aja
Gambar Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru) dapat di lihat pada bagian atas tulisan ini
Beberapa hari kemudian saya membeli Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607) dari ukurannya lebih besar dari
Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru), namun dari sisi warna lebih gelap Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru) dan ringnya dari kuningan beda dengan Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru) yang terbuat dari perak.
Gambar Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607) bisa di lihat di sebelah kanan tulisan ini.
Saya mencoba menawarkan Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607) dengan harga lebih tinggi dari pada Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru), hasilnya tidak ada tanggapan.
Saya mencoba menawarkan Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607) dengan harga lebih tinggi dari pada Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru), hasilnya tidak ada tanggapan.
Dari penawaran di awal Rp. 500.000,- saya turunkan Rp. 390.000,- sampai turun lagi menjadi Rp.234.000 belum juga laku terjual. Ini saya lakukan di Internet.
Dan untuk mengujinya sekali lagi, sebenarnya berapa harga riil batu ini, saya coba menawarkan pada pasar lokal, "Ini saya beli Rp. 125.000, kalau mau beli sekarang saya berikan harga Rp. 100.000,-". Jawaban apa yang saya dapat, " Itu dulu pernah saya tawar Rp. 50.000,- nggak boleh sama orangnya" wkwkwk...
Kembali saya tawarkan di internet dengan harga Rp. 390.000,- ternyata ada penawaran Rp. 250.000,-. Saya berikan, pembeli minta waktu beberapa hari untuk pembayarannya.
Beberapa saat kemudian saya tanyakan, "jadi dibeli apa tidak"?
Sebelum mengiyakan kebali apa yang sudah ditawar, pembeli sempat sempat menanyakan apa bedanya Batu Permata Natural Blue Sapphier Australia, yang saya unggah beberapa saat setelah ada penawaran Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607)
Untungnya sudah belajar, saya jelaskan apa yang saya ketahui, bahwa :
Okey kalau begitu saya setting terjual, menunggu transfer, beberapa hari kemudian di transfer dan barang saya kirim.
Semoga puas....
"Kepuasan Anda adalah Keupasan Kami Juga"
Kembali saya tawarkan di internet dengan harga Rp. 390.000,- ternyata ada penawaran Rp. 250.000,-. Saya berikan, pembeli minta waktu beberapa hari untuk pembayarannya.
Beberapa saat kemudian saya tanyakan, "jadi dibeli apa tidak"?
Sebelum mengiyakan kebali apa yang sudah ditawar, pembeli sempat sempat menanyakan apa bedanya Batu Permata Natural Blue Sapphier Australia, yang saya unggah beberapa saat setelah ada penawaran Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607)
Untungnya sudah belajar, saya jelaskan apa yang saya ketahui, bahwa :
"Untuk Blue Sapphire Birma, lebih halus seratnya dibandingkan Blue Sapphier Australia, meskipun digosok bagaimanapun Blue Sapphier Australia tidak akan menjadi Blue Sapphire BirmaSaya jelaskan apa adanya, dan yang bersangkutan, menyampaikan kalau beliau senang dengan Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607).
Cuma Blue Sapphire Birma (Kode : 231607) ini lebih besar ukurannya, meskipun lebih gelap warnanya dari pada Blue Sapphire Birma, kalau warnanya lebih terang, lebih besar dan lebih transparan tentu tidak boleh harga segitu"
Okey kalau begitu saya setting terjual, menunggu transfer, beberapa hari kemudian di transfer dan barang saya kirim.
Semoga puas....
"Kepuasan Anda adalah Keupasan Kami Juga"
Harga sebuah batu permata tidak dilihat dari besar kecilnya batu permata, meskipun jenisnya sama.
Misalnya, seperti kasus di atas untuk batu Batu Permata Blue Sapphire (Safir Biru) terlihat warnanya lebih biru dan Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607) dan bahkan Batu Permata Blue Sapphire Birma (Kode : 231607) juga sempat dikomentari teman " itu besar tapi goblog, itu akiknya birma" dan ada juga yang berkomentar, " kalau jenis batu yang ini murah"
Satu pelajaran yang kita dapat dari proses yang berjalan "untuk batu permata perlu hati hati dalam membeli, khususnya untuk dijual kembali. Ini beda dengan jika anda ingin menggunakan sendiri. Yang penting senang, sudah jangan berfikir macam macam, anggap saja membeli kesenangan anda"
Pelajaran lain yang bisa kita ambil dari cerita diatas atas adalah "Ternyata Harga Batu Permata Ada Standarnya", ada kepakatan umum mengenai seberapa harga pasar sebuah batu permata. Inilah yang tidak mudah kita pelajari, karena meskipun ada standarnya, juga masih dibedakan dimana kita membeli barang dan sebagainya.