Hukum jual beli dalam islam, seperti banyak diketahui oleh umat muslim dan bahkan mungkin saja non muslim pun mencoba memahami apa yang dipahami oleh mitra bisnisnya yang kebetulan muslim.
.... Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…(Q.S. al-Baqarah: 275)
Saya tidak akan memahas hal ini secara detail, karena saya bukan ahlinya. Salah satu hal yang jadi pegangan saya "serahkan pekerjaan pada ahlinya jika tidak tunggu kehancurannya"
Satu hal yang mungkin saat ini jadi pegangan ahli ekonomi, dalam hal jual beli adalah mebeli semurah murahnya dan menjual semahal mahalnya. Jika tidak tercatum disana soal keberkahan dalam melakukan jual beli/transaksi karena memang disiplin yang berbeda mengenai hal ini, bagi sementara orang. Sementara yang lain, tentu tidak demikian kerena keberkahan dalam melakukan setiap aktifitas menjadi penting.
Bahkan untuk hal yang inipun mengkin tidak akan terbahas dengan baik dalam tulisan ini.
Untuk Anda pada umumnya, ada baiknya memperhatikan Tips Membeli Batu Permata, hal ini tentu harus dipahami oleh pembeli maupun penjual batu permata atau batu mulia.
Hal ini tidak berlaku jika anda melakukan transaksi dengan teman.
Dalam hal transaksi/jual beli dengan teman bisa kita lakukan dengan cara asyik-asyikan aja :)
Dan saya kira dengan cara ini justru keberkahan dalam jual beli justru akan ada. Karena yang nama teman tentu mengerti temannya. Boleh dikata disana ada yang namanya harga pertemanan.
Bagaimana itu?
Dalam hal ini harga menjadi tidak penting !
Mengapa, karena hubungan pertemanan itu lebih penting !
Namun demikian jual beli tetap bisa dilakukan, baik syarat maupun rukunya dalam hal jual beli tetap ada akan tetapi yang namanya menjual semahal mahalnya atau membeli semurah murahnya justru hilang disini. Yang ada adalah saat ini teman saya sedang dalam kondisi bagaimana?
Sedang butuh uang atau sedang butuh barang?
Kelegaan syukur pada tahapan keikhlasan justu lebih mungkin bisa dirasakan dalam hal ini.
Sebagai contoh :
Pagi tadi saya ketemu seorang teman, saat itu beliau bertanya, "mana akik junjung drajatnya?", Saya jawab "Ini" sambil menunjukkan akik junjung drajat. "Kondisinya retak, saya informasikan dan saya tujunjukkan pada penjualnya, tidak menjawab, ya sudah" saya meneruskan penjelasan.
Saat itu teman yang sudah malang melitang dalam hal jual beli batu permata menunjukkan beberapa barang, salah satu diantaranya batu safir birma (teman yang lain menyebut safir bangkok). Hal biasa dalam hal melihat batu permata terjadi perbedaan pendapat.
Saya membuka "Lha kalau dengan akik junjung drajat saya tambah berapa?" nampaknya beliau tidak tertarik, karena kondisinya retak meskipun tidak tembus sampai ke bagian belakang, hanya permukaannya saja. Setelah saya lihat, beliaupun memberikan great kalau diinternet tawarkan Rp. 250.000,- atau Rp. 300.000,- sisanya bisa dibuat ngopi. Pada saat yang sama saya unggah ke Facebook, karena kamera lagi dipinjam teman, namun sayang gambarnya pun kurang maksimal (seperti telihat pada gambar dalam tulisan ini)
"Kalau itu bawa aja dulu, sekalian yang ini bawa sekalian, dalam satu kotak ada beberapa batu permata" teman ini pun meminta saya membawa barangnya. "Tidak satu saja", sayapun menimpali, soalnya meskipun ada uang disaku lumayan bayaklah, tapi sayang ada keprluan lain yang harus diselesaikan lebih dulu.
Siangnya, seorang teman memberitahu ada yang "cair", sebut saja hak, karena sebetulnya bukan hak, ya kalau diberi ya nggak masalah nggak diberi nggak ada aturannya untuk memberi. Intinya tergantung yang memberilah. Setelah saya lihat, teringat batu permata teman yang saya bawa tadi, dan saya lihat cukup untuk membelinya. Saya telpon teman, "Sudah laku, dimana kita bertemu, di Sordug aja ya?" tanya saya. Diujung hand phone ada jawaban sepakat untuk ketemu di Sordug
Setelah ketemu di Sordug, dan saya berikan sejumlah uang sesuai yang beliau sampaikan tadi pagi. Sejurus kemudia teman ini bercerita kalau tadi pagi pegang uang Rp.700.000,- siang ini tinggal Rp.3.000,- Hal biasa bagi beliau maupun saya :)
Kamipun ngobrol, kesana kemari sambil bergurau. Saya buka dengan, "wah pakai batu permata ini, langsung dapat uang, yang sudah lama tidak cair, tadi cair, jadi cukup untuk beli batu permata ini (ada yang menyebut batu dengan tingkat kekerasan kurang dari 6 Mohs belum bisa dikatakan batu permata)"
Setelah cerita lain-lain, teman inipun memandang tangan saya sambil berkata, "wah Anda pakai ini auranya beda". kamipun tertawa ngakak :)
Saling membuat teman senang seperti ini, menjadikan jual beli menjadi asyik :)
Semoga berkah ..... amin